Contoh Hubungan Biotik dan Abiotik Yang Saling Bergantungan

adsense 336x280
Oke sobat Artikel kali ini admin akan menjelaskan tentang  Contoh Hubungan Biotik dan Abiotik Yang Saling Bergantungan , Komponen biotik memengaruhi komponen abiotik, Komponen abiotik memengaruhi komponen biotik, Saling ketergantungan intraspesies, Saling ketergantungan antarspesies, Rantai Makanan, Jaring-Jaring Makanan, Piramida Makanan.

Contoh Hubungan Biotik dan Abiotik Yang Saling Bergantungan

Apa faktor biotik dan abiotik?

Komponen biotik adalah organisme hidup dalam suatu ekosistem. Faktor biotik adalah makhluk hidup yang mempengaruhi organisme lain dalam ekosistem. Contohnya termasuk tanaman dan hewan yang mengkonsumsi organisme sebagai makanan, dan hewan yang mengkonsumsi organisme.

Hubungan

Ruang lingkup faktor abiotik dan biotik membentang di seluruh biosfer, atau jumlah global semua ekosistem. Faktor-faktor tersebut dapat memiliki relevansi bagi seorang individu dalam suatu spesies, komunitas atau seluruh penduduk. Misalnya, penyakit adalah faktor biotik yang mempengaruhi kelangsungan hidup individu dan masyarakat. Suhu merupakan faktor abiotik dengan relevansi yang sama.

Beberapa faktor memiliki relevansi yang lebih besar untuk seluruh ekosistem. Faktor abiotik dan biotik bergabung untuk menciptakan sistem atau, lebih tepatnya, sebuah ekosistem, yang berarti sebuah komunitas hidup dan tak hidup yang dipertimbangkan sebagai satu unit. Dalam hal ini, faktor-faktor abiotik berkisar dari pH tanah dan air, jenis nutrisi yang tersedia dan bahkan panjang hari. Faktor biotik seperti adanya autotrof atau organisme sebagai nutrisi seperti tanaman, dan keragaman konsumen juga mempengaruhi seluruh ekosistem.

Pengaruh

Faktor abiotik mempengaruhi kemampuan organisme untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Faktor pembatas abiotik membatasi pertumbuhan populasi. Mereka membantu menentukan jenis dan jumlah organisme yang ada dalam lingkungan.

Faktor biotik adalah hal-hal yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi organisme dalam lingkungan hidup. Ini termasuk organisme itu sendiri, organisme lain, interaksi antara organisme hidup dan bahkan limbah mereka. Faktor biotik lainnya termasuk parasitisme, penyakit, dan predasi (tindakan salah satu makan hewan lain).

Oleh karena itu terjadi hubungan saling ketergantungan antara komponen biotik dan komponen abiotik. Contoh hubungan itu adalah sebagai berikut:

1. Komponen biotik memengaruhi komponen abiotik.

Contohnya adalah tumbuhan hijau dalam proses fotosintesis menghasilkan oksigen, sehingga kadar oksigen meningkat dan suhu lingkungan menjadi sejuk. Jadi tumbuhan hijau (komponen biotik) mampu memengaruhi komposisi udara dan suhu lingkungan (komponen abiotik).

2. Komponen abiotik memengaruhi komponen biotik.

Contohnya adalah cahaya, tanah, air, udara, dan unsur hara (komponen abiotik) memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan (komponen biotik).

Sedangkan contoh hubungan saling ketergantungan antara sesama komponen biotik adalah sebagai berikut:

1. Saling ketergantungan intraspesies (makhluk hidup sejenis).

Contohnya sekumpulan lebah saling bekerja sama mengumpulkan madu sebagai cadangan makanan di sarangnya.

2. Saling ketergantungan antarspesies (makhluk hidup tidak sejenis). 

Contohnya tanaman kacang-kacangan memerlukan bakteri Rhizobium untuk membantu menambat nitrogen bebas dari udara, sedangkan bakteri Rhizobium memerlukan media atau substrat dan makanan untuk hidup.

Saling ketergantungan antarspesies yang berbeda jenis juga terjadi dalam peristiwa makan dan dimakan. Peristiwa makan dan dimakan menimbulkan perpindahan materi dan energi.

Hal ini akan membentuk jaring-jaring kehidupan yang terdiri dari rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan.

1. Rantai Makanan

Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan yang digambarkan secara skematis dalam bentuk garis lurus searah dan tidak bercabang.

Misalnya rantai makanan yang terdapat di sebuah kebun secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut.


Dari peristiwa makan dan dimakan di atas, akan terjadi perpindahan atau aliran energi dari produsen (rumput) ke konsumen I (belalang) hingga konsumen puncak (elang). Sebagai sumber energi utama dalam ekosistem adalah sinar matahari.

Energi ini diubah oleh produsen menjadi energi kimia dalam bentuk senyawa karbon (misalnya berupa karbohidrat, lemak, dan protein).
Jika produsen dimakan konsumen, energi yang tersimpan dalam bahan makanan itu berpindah ke tubuh konsumen dan dapat diubah menjadi energi panas, energi gerak, dan sebagian disimpan dalam bentuk senyawa kimia yang menyusun tubuh makhluk hidup.

Ketika konsumen I dimakan konsumen II, terjadi lagi perpindahan energi. Demikian seterusnya dalam setiap peristiwa makan dan dimakan diikuti dengan perpindahan energi.

Selama perjalanan itu, terjadi pengurangan energi sehingga tidak semua energi dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup.

2. Jaring-Jaring Makanan

Pada kenyataannya, peristiwa makan dan dimakan terjadi dengan pola yang lebih rumit dari contoh rantai makanan di atas. Elang tidak hanya makan ular saja. Ular tidak hanya makan ayam, dan ayam juga tidak hanya makan belalang saja.

Di alam, beberapa proses makan dan dimakan (rantai makanan) saling berkaitan membentuk sebuah jaring-jaring makanan.

Jika kamu memerhatikan jaring-jaring makanan, kamu akan menemukan bahwa jaring-jaring makanan selalu berawal dari produsen dan diakhiri oleh pengurai.

Bahan-bahan yang diuraikan itu akan kembali digunakan oleh produsen, sehingga daur materi dan energi tidak pernah terputus.

3. Piramida Makanan

Piramida makanan adalah suatu piramida yang menggambarkan perbandingan komposisi jumlah biomassa dan energi dari produsen sampai konsumen puncak dalam suatu ekosistem.

Komposisi biomassa terbesar terdapat pada produsen yang menempati dasar piramida. Demikian pula jumlah energi terbesar terdapat pada dasar piramida.

Komposisi biomassa dan energi ini semakin ke atas semakin kecil karena selama proses perpindahan energi terjadi penyusutan jumlah energi pada setiap tingkat trofik.Piramida makanan dalam ekosistem yang seimbang dapat ditunjukkan pada gambar berikut :


Dalam ekosistem seringkali terdapat dua konsumen atau lebih yang menempati puncak piramida, sehingga ada piramida makanan dengan satu puncak dan piramida makanan dengan dua puncak.

Piramida makanan dengan satu puncak berarti hanya terdapat satu jenis karnivora yang menempati puncak piramida (konsumen puncak).

Piramida makanan dengan dua puncak berarti pada puncak piramida ditempati oleh dua jenis karnivora yang keduanya tidak saling memakan.

Interaksi Antara Biotik Dengan Biotik Dalam Ekosistem

Biotik adalah makhluk hidup yang ada di dalam setiap ekosistem. Setiap makhluk hidup memiliki penaranan dalam keseimbangan ekosistem. Dalam interaksi antara biotik dan bitik dalam ekosistem, terdapat 6 jenis interaksi dalam ekosistem. Yaitu intraspesifik, interspesifik, simbiosis, antibiosis, aleopati, dan netral.

1. Intraspesifik

Intraspesifik adalah jenis interaksi yang terjadi antar makhluk hidup dalam satu spesies yang sama di dalam satu ekosistem. Dalam interaksi intraspesifik, biasanya terjadi pada mahluk hidup yang hidup berkoloni. Makhluk hidup yang berkoloni, biasanya memiliki sistem pembagian kerja pada setiap makhluk hidup yang ada dalam koloni tersebut. Pembagian tugas dalam koloni ini bersifat mutlak, dan tidak dapat di ganti. Di setiap koloni akan memiliki pemimpin yang juga memiliki tugas masing- masing.

Contoh interaksi intraspesifik adalah interaksi yang terjadi pada koloni semut. Semut adalah salah satu hewan yang hidup dalam kelompok yang memiliki keteraturan yang ketat. Pembagian kerja dalam koloni semut sangat jelas dan tegas. Dalam koloni semut terdapat semut pekerja yang bertugas mencari makan, semut pejuang yang bertugas menjaga sarang. Selain itu terdapat ratu semut. Ratu semut adalah salah satu semut yang memiliki sayang untuk terbang. Ratu semut bertugas bertelur untuk melahirkan banyak semut pekerja. Selain semut, ada koloni lebah. Koloni lebah juga memiliki pembagian kerja. Di dalam koloni lebah terdapat lebah pekerja, lebah prajurit serta ratu lebah.

2. Interspesifik

Interspesifik adalah jenis interaksi yang terjadi antara jenis makhluk hidup yang berbeda dalam satu komunitas. Dalam komunitas, setiap makhluk hidup dapat saling berinteraksi. Interaksi ini tidak harus terjadi hanya dalam satu spesies. Tapi juga dapat terjadi antara spesien makhluk hidup yang berbeda jenis. Dalam interaksi interspesifik, dibedakan menjadi 2, yaitu predasi dan kompetisi.

Predasi adalah salah satu bentuk interaksi dimana hewan memangsa hewan lain. Hewan yang memangsa biasa di sebut sebagai hewan predator. Hewan predator juga berperan dalam penyeimbang ekosistem. Karena predatorlah yang memiliki kemampuan mengatur jumlah populasi dalam satu ekosistem. Contoh interaksi predasi adalah singa yang memakan zebra, elang yang memakan kelinci, atau ular memakan tikus.
Kompetisi adalah jenis interaksi antar spesies, dimana antara spesies ini saling berkompetisi dalam memperebutkan makanan. Kompetisi tidak hanya terjadi dalam dunia hewan predator. Tapi juga terjadi dalam dunia hewan herbifora. Seperti zebra dan kuda yang bersaing untuk mendapatkan rumput atau singa yang merebut makanan hasil buruan hyena. Selain itu kompetisi juga terjadi dalam satu spesies seperti kompetisi merebut betina, atau kompetisi merebut wilayah kekuasaan.

3. Simbiosis

Simbiosis adalah hubungan antara makhluk hidup di dalam satu ekosistem. Simbiosis ini dapat bersifat menguntungkan atau bahkan merusak makhluk hidup yang lain. Dalam interaksi simbiosi di bedakan menjadi 1 yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme.
Simbiosis mutualisme adalah interaksi antara 2 spesies dalam satu ekosistem, dimana interkasi ini memberi keuntungan kepada kedua belah pihak. Salah satu contoh dari simbiosis ini adalah hubungan antara burung jalak dan kerbau. Burung jalak memakan kutu yang ada di tubuh kerbau, sehingga menguntungkan kerbau dan burung jalak. Serta hubungan antara lebah dan bunga. Dimana bunga memberi makan pada lebah, dan lebah membantu bunga dalam proses penyerbukan.
Simbiosis komensalisme adalah simbiosis yang menguntungkan salah satu pihak, tapi tidak merugikan pihak lain. Salah satu contoh simbiosis ini adalah hubungan antara ikan hiu dan ikan remora. Ikan remora berenang di balik perut ikan hiu untuk mencari perlindungan sekaligus mencari makan. Dan ikan hiu tidak mendapatkan keuntungan apapun.
Simbiosis parasitisme adalah simbiosis yang memberikan keuntungan pada salah satu pihak, dan merugikan pihak lain. Contoh simbiosis ini adalah tanaman yang benalu yang hidup pada tanaman lain dengan mengambil makanan dari tanaman lain.

4. Antibiosis

Interkasi antibiosis adalah interkasi yang terjadi antara 2 makhluk hidup, dimana salah satu mahkluk hidup mengeluarkan racun untuk membunuh dan melumpuhkan makhluk lain. Dalam interaksi ini dapat dikatakan makhluk hidup tersebut menghambat pertumbuhan hewan lain dengan mengeluarkan racun di sekitar tubuh mereka dan di sekitar wilayah mereka. Salah contoh interaksi antibiosis adalah hubungan antara jamur penicillium dan bakteri. Jamur penicillium mengeluarkan zat antibiotik yang mematikan bakteri yang hidup di sekitarnya.

5. Aleopati

Interaksi aleopati memiliki kemiripan dengan interaksi antibiosis. Kedua jenis ini sama- sama menghasilkan racun yang mampu mematikan atau menghambat pertumbuhan makhluk hidup lain. Interaksi aleopati biasanya hanya terjadi dalam dunia tumbuhan. Tumbuhan yang melakukan interaksi alepoati akan memenangkan kompetisi dalam mencari makan ataupun cahaya matahari.

Contoh interaksi aleopati adalah pohon kamboja yang mengeluarkan racun di sekitar tubuhnya. Racun ini menyebabkan tanah menjadi tidak subur, dan mematikan rumput di sekitarnya. Selain itu ada pohon walnut. Pohon walnut tidak pernah di tumbuhin oleh rumput dan benalu, karena kulit pohon walnut mengeluarkan racun yang mampu membunuh tumbuhan lain.

6. Netral

Interaksi netral adalah hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang tidak saling merugikan dan juga tidak saling menguntungkan. Hal ini akibat dari kebutuhan dua makhluk tersebut berbeda walau tinggal dalam satu ekosistem yang sama. Contoh dari interaksi ini adalah antara semut dan kupu- kupu yang berada dalam satu bunga.
Oke sobat itulah dari penjelasan Contoh Hubungan Biotik dan Abiotik Yang Saling Bergantungan semoga bisa di pahami dan bisa menambah wawasan bagi anda yang membacanya jika ad pertanyaan silahkan tulis di kolom komentar....

adsense 336x280

0 Response to "Contoh Hubungan Biotik dan Abiotik Yang Saling Bergantungan"

Posting Komentar